SKRIPSI VS RESEPSI
Tidak
terasa kurang lebih 2 tahun sudah saya
kuliah , berbagai macam situasi sudah menjadi bagian kehidupan kampus , kadang
senang ,kadang sedih, canda tawa dan beragam cara juga ku menyelesaikan dan
menghadapinya. Terlintas di benak pikiran ternyata selama 2 tahun kuliah
alkhamdulillah teman satu angkatan sudah banyak yang melepas lajangnya, terus mesalahnya apa ??? hehehe :D :D :D
Ada
hal menarik kalau kita bicara antara resepsi atau Skripsi, dua piihan yang
sama-sama bagus dan mulia, dan setiap oranag mempunyai prinsip tersendiri, satu
sisi ada yang memang berfikir bahwa skripsi dulu baru resepsi, mungkin bagi
yang berprinsip in skripsi merupakan hal yang sangat penting , ketika sudah
menyelesaikan skripsi akan mendepatkan kehidupan yang lebih baik dan akan lebih
siap dalam menjalani kehidupan pernikahan.
Ada juga yang memilih resepsi
dulu, dengan pertimbanagan lebih bisa menjaga hati dan pandangan. Ada yang
memotivasi setiap saat dalam kehidupan.
setiap
pilihan pasti ada konsekuensinya. Gara-gara konsekuensi tersebut banyak yang
bingung untuk melangkah. Seperti itulah Manusia selalu dalam naungan
kebingungan, apalagi disodori engan dua pilihan atau lebih semakin bingung,
ragu, tak menentu bahkan terombang-ambing dalam dekapan pilihan.
lalu
mana yang baik, keduanya baik dan setiap orang memiliki kondisi kehidupan yang berbeda
satu sama lain jadi setiap prinsip yang di ambil tentu menyesuaikan kondisi
kehidupan dan lingkunagnya. Tapi kita semua tahu masah muda / lajang memiliki
godaan yang begitu besar untuk bebuat hal-hal yang di laranag syariah.
Dan
menikah merupakan cara untuk menjaga hati dan pandangan. karena Setiap langkah
ada godaan, yang begitu indah dalam pandanagan. Yang begitu nampak bisa
membahagiakan . tanpa sadar terjeumus dalam kubangan kemaksiyatan. dan akan
membwa kita dlam kehidpan yang gekam tanpa penerangan.
Lalu
apa memang harus menikah ??? jadi kalau kita memang belum siap untuk menjalani
tidak usah di paksakaan, karena menikah tak cukup dengan modal ingin, karena
menikah bukan hal main- main yang bisa kita lakukan tanpa ilmu.
Islam
telah memberi opsi yang lain yaitu dengan berpuasa , kalau memag belum siap
yang kita lakukan adalah menyiapkan dan terus memperbaiki diri menuju kesiapan
itu , kualitas diri dan frekuansi
keilmuan harus di tingkatkan. karena memang anjurnaya adalah
menyegerakan .
Manikah sambil kuliah memang sebuah
tantangan menjalanakan dua peran sekaligus , menjadi qowam di keluarga barunya dan juga
menjadi mahasiswa di kampusnya.
Kedua
pilihan ini baik jadi yang terpenting bagaiman kita memenejamen diri kita agar
menjadi pribadi yang islam ( syaksiyah islamiyah ) menghadapi tantangan masa
muda yang ada. Artinya persiapkan semua
sedini mungki kalau memang sudah siap segera di laksanakan. Kalau memng belum
janagn di paksakan. banyak hal yang bisa kita luangkan untuk mengisi waktu muda
ini , banyak aktivitas yang bisa kita lakuakan
untuk menunjang kita menjadi insan mulia, , mengarungi masa muda yang penuh dengan
tantangan . bukankan Alah telah menjajikan akan menaungi 7 golongan ketika tiada naunagan keculai naunganNYa , bukankah salah
sutunya adalah pemuda yang tumbuh dengan
keimanan dan katekwaa.
Skripsi
atau resepsi keduanya baik Jadi kalau memnag berkomitmen Resepsi dulu , itu merupakan pilihan yang
luar biasa, yang tidak semua orang berani. Sisi baik dari pilihan ini tentu lebih
menjaga pandanagan kita, lebih motivasi kita untuk meningkatkan kebaikan kita.
Kalaupun
ada yang berkomitmen memilih Skripsi
dulu , suatu hal yang harus di imbangi
dengan ketakwaan . kerana memang godaan akan selalu muncul dalam setiap langkah
kehidupan. Menjadi insan mulia itu ibarat menyebrang lautan dengan jembatan
yang begitu rawan. Seklai salah melangkah beribu maslah kan di rasakan.
Masa muda dilalui
Hanya sekali
Pergunakannya agar kita
Tidak sesali diesok hari
Bersambung.........
0 komentar :
Posting Komentar